Tab

Thursday, May 16, 2013

PENALARAN INDUKTIF


Penalaran merupakan proses berfikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya, penalaran dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif. Untuk pembahasan ini, saya hanya akan membahas tentang penalaran induktif.


PENALARAN INDUKTIF

Penalaran induksi atau induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sentara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.

Ciri-ciri Penalaran Induktif dalam paragraf :

* Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus.
* Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus.
* Kesimpulan terdapat di akhir paragraf.
* Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas.
* Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf.
* Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama.
* Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan
   peristiwa-peristiwa khusus.
* Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasan utama.

Contoh :
Kucing berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kelinci berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Panda berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.

Kesimpulan :
Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Macam – Macam Penalaran Induktif :


GENERALISASI

Generalisasi dimulai dengan peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.

Contoh :
• Kimi Raikkonen adalah pembalap F1, dan ia jago mengemudi mobil.
• Sebastian Vettel adalah pembalap F1, dan ia jago mengemudi mobil.

Kesimpulan :
Semua pembalap F1 jago mengemudi mobil.

Jenis-jenis generalisasi :

* Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.

Contoh : Sensus penduduk 

* Generalisasi Dengan Loncatan Induktif adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.

Contoh : Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.


ANALOGI

Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak menandung persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik kesimpulannya. Paragraf analogi ini merupakan bagian paragraf induktif.

Contoh :
Peternakan merupakan aspek perekonomian yang penting dan menjanjikan. Selain dapat menjadi lahan pendapatan, peternakan juga memiliki dampak positif meningkatkan gizi masyarakat. Pengembangan peternakan dapat memenuhi kebutuhan daging warga sehingga negara tidak perlu mengimpor daging dari luar. Pertanian juga merupakan aspek perekonomian yang penting. Pengembangan pertanian dapat memenuhi kebutuhan beras warga sehingga impor dari luar tidak diperlukan.

Jenis - jenis analogi :

Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.

Contoh : 
Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap hari.

Analogi deklaratif, yaitu metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.

Contoh :
Deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.3.


SEBAB AKIBAT (KAUSAL)

Hubungan kausal adalah proses penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hubungan kausal ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut :

• Sebab – Akibat. Sebab – akibat ini berpola A menyebabkan B.
• Akibat – Sebab. Akibat – sebab ini berpola Akibat dari B
• Akibat–Akibat. Akibat–akibat merupakan penalaran yang menyiratkan penyebabnya, Peristiwa akibat langsung disimpulkan pada akibat yang lain.

Contoh :

1. Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

2. Bencana banjir lumpur akibat jebolnya tanggul Sumur Urip di Semarang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit. Beberapa penyakit yang akan timbul sesudah bencana adalah diare, tifus, dan demam berdarah. Masalah kesehatan pada korban dan masyarakat di sekitar lokasi bencana harus diantisipasi. Beberapa penyakit itu muncul karena lingkungan kotor dan sumber air bersih tercemar lumpur.

3. Lima tahun yang lalu hutan bakau di Cilacap dibabat habis-habisan. Lahan bekas hutan bakau itu disulap menjadi tambak-tambak udang windu. Memang, pada waktu itu pengusaha udang windu memperoleh keuntungan besar karena harganya sangat mahal diluar negeri. Akan tetapi,setelah barang dagangan itu tidak laku dipasaran internasional, para pengusaha kembali ke kota, meninggalkan kerusakan lingkungan. Laut tercemar karena hutan bakau yang menyaring limbah yang masuk ke laut tidak ada lagi. Sekarang, puluhan ribu nelayan sulit menghidupi keluarganya karena tak ada ikan yang dapat ditangkap di tepi pantai.


Sumber :
http://merygurning.blogspot.com/2012/04/penalaran-induktif-berikut-contohnya.html
http://hesti-sakurata.blogspot.com/2013/03/paragraf-induktif-generalisasi-analogi_18.html

No comments:

Post a Comment